Senin, 31 Agustus 2009

Bisnis Paruh Waktu atau Full Time?

Bagi sebagian besar karyawan atau pegawai yang ingin memulai bisnis, salah satu pertanyaan yang akan dihadapi adalah: Mau menjalankannya secara paruh waktu atau full time? Secara paruh waktu berarti menjalankan bisnisnya di waktu luang di luar waktu produktifnya, sebaliknya menjalankan bisnis secara full time berarti menggunakan waktu produktifnya dari pagi sampai sore untuk secara sungguh-sungguh menjalankan bisnisnya. Kenyataannya, ada banyak di antara mereka yang memutuskan menjalankan bisnis pertamanya dengan cara paruh waktu, tetapi juga tidak sedikit yang nekat keluar dari pekerjaan yang ditekuninya selama ini dan menjalankan bisnis pertamanya secara full time.
Sampai di sini, tentu kita bertanya mengapa ada yang menjalankan bisnis dengan paruh waktu? Pertama, dengan paruh waktu maka waktu luang yang kita miliki menjadi produktif karena bisnis dimulai setelah selesai pekerjaan yang utama. Namun harus disadari bahwa waktu yang produktif ini berkonsekuensi menghilangkan waktu untuk berkumpul bersama kawan lama, berolahraga atau kegiatan sosial lainnya.
Kedua, ibarat menaruh telur di beberapa keranjang, memulai bisnis dengan paruh waktu berarti memahami betul perlunya memiliki sumber pendapatan yang berbeda dari yang sekarang. Artinya juga, mereka mencoba mengantisipasi kemungkinan adanya ancaman PHK, pensiun, gangguan kesehatan dan sebagainya.
Ketiga, memulai bisnis paruh waktu yang berbeda dengan bisnis yang dijalankan di tempat bekerja sekarang berarti meminimalisir konflik kepentingan yang mungkin terjadi. Contoh bisnis seperti menjadi agen pulsa telepon, membuat snack atau makanan kecil, dan retail atau penjualan secara langsung sangatlah berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan di perusahaan asing di Tanjung Uncang ataupun di dalam pabrik di Mukakuning.
Keempat, bila bisnisnya adalah bisnis keluarga maka akan diperoleh keuntungan ganda. Anggota keluarga yang lain dapat menjalankan bisnis selagi Anda bekerja, dan bisa saling menggantikan. Bahkan Anda bisa mulai mengenalkan dan mengajarkan pentingnya membangun bisnis keluarga kepada anak-anak Anda.
Wah, menarik sekali kan. Tetapi ada aksi maka ada reaksi, ada positif maka ada negatif. Di samping ada keuntungan menarik sebagaimana disebutkan tadi, menjalankan bisnis paruh waktu juga memberikan dampak yang cukup mengganggu. Pertama, Anda bisa dianggap tidak fair oleh atasan atau bos Anda karena mungkin suatu saat Anda mesti ijin meninggalkan pekerjaan Anda guna mengurusi bisnis paruh waktu Anda. Ingat bahwa menjalankan bisnis sendiri berarti ada komitmen dan tanggungjawab. Jadi bila suatu saat Anda sudah memberi janji untuk melakukan produksi dan pengantaran dan pada saatnya ternyata orang yang Anda serahi tugas tidak dapat menjalankannya, tentu Anda harus mengambilh alih bukan?
Kedua, bila bisnis Anda sama atau mendekati bisnis perusahaan tempat Anda bekerja, maka potensi untuk saling berkompetisi sangatlah besar. Apa yang akan Anda rasakan sebagai atasan bila bawahan Anda memiliki bisnis yang sama dengan Anda?
Ketiga, berbisnis sambil bekerja berarti pula waktu kerja yang bertambah. Bisa jadi bekerja yang berlebihan akan menimbulkan dampak bagi mental maupun fisik. Yang pada gilirannya dapat mempengaruhi performa pekerjaan maupun bisnis Anda.
Rekan-rakan wirausahawan, pilihan kembali kepada Anda, mau memulai bisnis dengan penuh waktu atau paruh waktu? Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Semoga berhasil.