Jumat, 19 September 2008

BELAJAR DARI SOCRATES

Kedukaan bisa datang dari ucapan yang tidak direncanakan, atau
telinga yang lupa menutup diri. Saya sering mengalami ini. Berbincang
dengan rekan-rekan, saling melempar canda, lalu, dari saling cerita
itu, duka bisa diam-diam menyelinap, ketersinggungan pun muncul tiba-tiba.
Dan luka datang tanpa dipanggil.

******

Suatu pagi, seorang pria mendatangi Sokrates, dan dia
berkata, "Tahukah Anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah
seorang teman Anda?"

"Tunggu sebentar," jawab socrates. "Sebelum memberitahukan saya
sesuatu, saya ingin Anda melewati sebuah ujian kecil. ujian tersebut
dinamakan saringan tiga kali."

"Saringan tiga kali?" tanya pria tersebut.

"Betul," lanjut Socrates. "Sebelum Anda mengatakan kepada saya
mengenai teman saya, mungkin merupakan hal yang bagus bagi kita untuk
menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan Anda katakan.
Itulah kenapa saya sebut sebagai saringan tiga kali.

"Saringan yang pertama adalah `kebenaran`. Sudah pastikah bahwa
apa yang anda akan katakan kepada saya adalah kepastian kebenaran?"

"Tidak," kata pria tersebut, "Sesungguhnya saya baru saja
mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada Anda".

"Baiklah," kata Socrates. "Jadi Anda sungguh tidak tahu apakah hal
itu benar atau tidak. Hmm... sekarang mari kita coba saringan kedua
yaitu `kebaikan`. Apakah yang akan Anda katakan kepada saya mengenai
teman saya adalah sesuatu yang baik?"

"Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk".

"Jadi," lanjut Socrates, "Anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu
yang buruk mengenai dia, tetapi Anda tidak yakin kalau itu benar.
hmmm... Baiklah Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya,
yaitu `kegunaan`. Apakah yang Anda ingin beritahukan kepada saya
tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya?"

"Tidak, sungguh tidak," jawab pria tersebut.

"Kalau begitu," simpul Socrates, "Jika apa yang Anda ingin
beritahukan kepada saya... tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak
berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya?"

(Cerita socrates tadi di-copy paste dari sebuah email yg dikirim oleh tukangnt@***.com)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Great enlightments.

Anonim mengatakan...

Saya punya keponakan umur 3 tahun, julukannya Socrates. Cape ngomong ama dia krn selalu dibumbui pertanyaan ini darimana? untuk apa ? punya siapa ? gimana caranya ? beli dimana ?

setiap jawab selalu diikuti pertanyaan lanjutan. makanya saya kasih julukan Socrates.

Thanks bro postingannya ...
Terkadang kita mesti menempatkan sesuatu dengan wajar, gak berat sebelah.

Anonim mengatakan...

wah bosnya bang ipin di sebut sebut :)

Anonim mengatakan...

pencerahan :)