Jumat, 15 Februari 2008

Setelah PHK, mau apa?

Beberapa hari yang lalu, ada seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan elektronik bercerita bahwa pabrik tempat ia bekerja selama ini dinyatakan tutup karena sudah tidak mampu lagi bersaing menghadapi persaingan global. Karenanya semua karyawannya terpaksa harus menerima kenyataan diputus hubungan kerjanya, alias kehilangan pekerjaannya.
Ini tentu saja amat merisaukan dirinya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Risau akan kehilangan sumber pendapatan untuk menghidupi keluarganya. Juga risau melihat umurnya yang sudah tidak muda lagi karena sudah berkepala tiga. Akankah ia mendapatkan pekerjaan baru semudah 10 tahun yang lalu ia mendapatkannya?
Dunia kerja di Indonesia terutama di Batam memang tidak mudah. Untuk bisa mendapatkan pekerjaan saja sulitnya minta ampun. Sekelas sarjana tidak cukup hanya mengandalkan latar belakang pendidikan, nampaknya pengalaman kerja juga sangat diperhatikan. Belum lagi kemampuan berbahasa asing, serta skill khusus yang mesti dimiliki.
Kesempatan mendapatkan pekerjaan di sektor pemerintahan juga kabarnya tidak mudah. Selain alasan administrasi, kabarnya ada alasan subyektif seperti kedekatan dengan pejabat pemerintah yang cukup menentukan. Lagi-lagi mendapatkan pekerjaan di Batam sudah seperti barang mewah.
Bila mendapatkan pekerjaan baru tidak semudah yang diharapkan, pilihan berikutnya tentu adalah menciptakan pekerjaan sendiri. Artinya mencoba melakukan usaha sendiri yang tentunya bisa menghasilkan keuntungan finansial. Dan barangkali uang pesangon yang akan didapatkannya bisa jadi modal awal membuka usaha sendiri.
Semudah itukah? Nampaknya tidak. Pilihan jenis usaha apa yang akan digelutinya ternyata tidak mudah. Karena selama ini terlanjur terbiasa bekerja untuk orang lain, tidak mudah baginya menentukan. Apalagi dirinya juga tidak memiliki kemampuan teknis ataupun jasa yang bisa ditawarkan langsung kepada calon pelanggan atau pembeli.
Penulis pikir nampaknya memulai usaha sendiri pada saat sedang memiliki pekerjaan di tempat lain adalah waktu yang tepat. Karena ada sumber penghasilan yang tetap, ada waktu buat belajar, ada waktu untuk memilih jenis usaha, bisa mencoba dan sebagainya. Kalaupun gagal, resikonya lebih kecil. Jadi, bukan memulai usaha sendiri setelah tidak punya pekerjaan.
Bagaimana menurut anda?

(foto adalah para pekerja sebuah shipyard di Batam, diambil dari http://www.flickr.com/photos/ambarhidayat/261192674/)

Tidak ada komentar: