Kamis, 27 Maret 2008

Bersimpati

Sebagaimana diberitakan harian Jawa Pos, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan Munas VIII Apindo di Istana Negara kemarin (26/3) mengimbau para pengusaha untuk menjaga hubungan baik dengan buruh. Sebab, kekompakan antara pengusaha dan buruh menjadi kunci keberhasilan untuk memajukan dunia usaha.
SBY juga menegaskan, sebelum memantapkan hubungan tripartit (pemerintah, buruh, pengusaha), hubungan bipartit, yakni pengusaha dan buruh, harus dibangun terlebih dahulu.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Apindo Sofyan Wanandi mengatakan, Apindo berusaha menciptakan hubungan pengusaha dan buruh menjadi hubungan yang saling membutuhkan.
"Tanpa pengusaha, buruh tidak ada. Sebaliknya, tanpa buruh, pengusaha juga tidak ada. Karena itu, pengusaha dan buruh bisa bekerja sama untuk membantu kemajuan bangsa yang kita cintai," kata Sofjan.

Menyimak pernyataan SBY dan Sofyan Wanandi di atas memang terasa sejuk. Menenteramkan hati. Menggambarkan kondisi yang semestinya ada.
Sayangnya, kondisi aktual tidak sebagaimana yang disampaikan secara lisan itu.

Dimana-mana, persoalan pekerja-pengusaha terus ada.
Setiap saat, kita juga bisa dengar konflik antara majikan-buruh yang masih terus bermunculan.

Mungkin karena antara karyawan-pemilik modal kurang memahami posisi masing-masing.
Barangkali karena antara pekerja-pengusaha terlalu egois dengan kepentingan masing-masing.

Seandainya pengusaha lebih bisa bersimpati terhadap penderitaan yang dialami oleh pekerjanya.
Seandainya pekerja juga lebih bisa bersimpati terhadap cita-cita besar yang dipunyai oleh pengusaha.
Bisa jadi, SBY, Sofyan Wanandi ataupun pemimpin buruh tidak perlu banyak omong lagi.

(gambar diambil dari sini)

3 komentar:

Me mengatakan...

Memang sebenarnya antara buruh dan pengusaha ada ketergantungan, masalahnya sejak dahulu, di mana-mana, yang namanya pengusaha selalu menerapkan prinsip ekonomi, dengan pengeluaran sekecil2nya bisa mendapatkan hasil sebesar2nya, dengan menekan biaya buruh serendah mungkin mereka tetap menginginkan produktifitas yang tinggi, bahkan kesejahteraan buruh sering terabaikan. Tugas bipartit untuk menjembatani antara buruh dan pengusaha agar keduanya tdk saling merugikan, semoga bisa ya.

Kristina Dian Safitry mengatakan...

Bagus juga tuh himbauan SBY. dan mudah2an saja himbuan itu tak sekedar cari sensasi. Kenapa kukatakan gitu? karena sejak dari zamanya Suharto ampe sekarang hal itu cuma omongan tanpa bukti nyata.

kasihan deh gw, he..he.. aduh! aku pulang dulu ya? saputanganku buat hapus air mata ketinggalan di rumah.ha..ha...

Firman Rissaldi mengatakan...

Rencana kenaikan gaji buruh kepake buat pungli. Anggaran kesejahteraan buruh digerogoti korupsi.

Pada akhirnya KORUPSI di negara ini membuat biaya industri meningkat. KORUPSI membuat pengusaha tidak bisa berbisnis dengan wajar, KORUPSI membuat pengusaha tidak bisa bertanggung jawab pada kesejahteraan buruh.

Jadi tugas SBY dulu dong menumpas KORUPSI.