Minggu, 02 Maret 2008

Lompatlah!

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut.
Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, "Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?".
Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, "Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan". Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Ibarat cerita belalang di atas, maka setiap manusia memiliki kemampuan melompat yang berbeda-beda, tergantung kepada situadi dan "ruang" yang dia tempati selama ini.
Mereka yang tinggal di lingkungan yang baik, penuh dengan pujian, keceriaan, semangat, dan keberhasilan akan bebas lepas mengembangkan dirinya.
Minatnya bisa tersalurkan dengan penuh inisiatif dan gairah.
Dan bakatnya bisa terasah hingga mengkilap.
Membuat hidup semakin terasa hidup.

Sebaliknya, mereka yang tinggal di lingkungan yang buruk, penuh hinaan, didera trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga yang sangat tidak simpatik, seolah membuat mereka terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan yang ada.
Celakanya lagi, apapun yang mereka katakan kepada kita dipercaya begitu saja tanpa pernah dipikirkan benar tidaknya. Tak ada kepercayaan diri disana.

Coba tanyakan kepada nurani: "bisakah melompat lebih tinggi dan lebih jauh? bila mau menyingkirkan "kotak" itu?".
Inginkah terbebas lepas sehingga bisa mencapai sesuatu yang selama ini diluar batas kemampuan?
Karena, barangkali di sana ada jalan baru.
Karena, di tempat yang berbeda itu mungkin matahari lebih hangat bersinar.
Karena, di "kotak" yang lebih besar itu bisa jadi udara lebihterasa segar.

Tuhan telah membekali kita kemampuan, kita tinggal membangunkan kemauan.
Kemauan untuk berjuang membebaskan diri dari "kotak" yang mengurung kita.
Kemauan untuk bersedia berlelah diri keluar dari keadaan saat ini.
Kemauan untuk bangun dari situasi yang terasa nyaman sekarang ini.

Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Bangunkan kemauan, ungkapkan kemampuan, rasakan hasilnya kemudian.

Katanya, kehidupan akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup berdasarkan pilihan sendiri.
Bukan dengan cara hidup seperti yang mereka pilihkan untuk kita.

(foto dari sini)

3 komentar:

Me mengatakan...

Thanks untuk sharing artikelnya. Bagus isinya !

Anonim mengatakan...

kalo memang lingkungannya ngga kondusif dan seseorg akhirnya menciptakan kotak semu yg membatasi kemampuannya, dan ia ga sadar akan hal itu, seseorg hrs "membangunkannya".

Danie Cung Cung mengatakan...

Thx boss..
udah nyemangatin gw pake artikel lu ni.. :))

nice sharing story..