Minggu, 30 Maret 2008

Jika

Entah mengapa, teman yang satu ini agak pemurung akhir-akhir ini.
Sorot matanya nampak tak bersemangat.
Matanya sering menatap sayu ke depan.
Sesekali terdengar suara lirih keluhannya.
Beberapa saat kemudian diketahui bahwa teman yang satu ini sedang mengkhawatirkan sesuatu.
Sedang cemas menunggu.
Sedang gelisah menanti jawaban apakah diterima bekerja di sebuah perusahaan elektronik atau tidak.
Oh itu rupanya!

Sebagai seorang teman, tentu menghibur teman yang sedang bersedih adalah sebuah kewajiban.
Maka, meluncurlah kata-kata bijak penuh makna sebagaimana pernah dibaca dari email motivatif yang pernah diterima.

Jika batin diselimuti dengan kekhawatiran ketika melihat masa depan, maka hati akan ditutupi awan mendung.
Langit berubah warna menjadi kelabu. Hujan tangis pun mungkin akan segera turun.

Jika memandang masa datang dengan hati kelabu penuh cemas dan rasa takut, maka dunia batin seakan memasuki musim dingin, hujan salju membuat diri kehilangan kehangatan.
Sepi... sepi dan dingin!

Jika batin dipenuhi dengan harapan ketika melihat masa depan, maka dalam hati akan ada seuntai pelangi warna-warni, langit dipenuhi bintang cemerlang di malam hari dan biru ceria di siang hari.
Segalanya akan nampak indah.

Jika yakin bahwa hari esok penuh harapan, insya allah harapan akan ada.
Jika kita sudah sekuat tenaga berusaha, maka kemudian biarkan Tuhan yang menentukan.

(Gambar diambil dari sini)

3 komentar:

H5C4 mengatakan...

blog u bagus baget, sayang kalo cm di muat di sini , muat di yuwie aja biar semua orang isa baca harapan u ,gabung di http://r.yuwie.com/hendrosca
biar seluruh dunia denger suaramu ^^

Vina Revi mengatakan...

Belajar untuk selalu pasrah ...

Citra Pandiangan mengatakan...

salut deh baca tulisannya. Maju terus. Btw, hidup seperti ini, siapa yang harus di salahkan ya? Pemerintah or Masyarakat kecil?