Rabu, 26 Maret 2008

Hadiah Terindah

Seorang teman yang baru saja kembali dari perjalanan dinas dari luar negeri datang ke rumah dan bercerita panjang lebar mengenai pengalamannya. Ia baru saja ditugaskan oleh perusahaan tempatnya bekerja ke negeri Sakura atau negara Jepang untuk kurun waktu yang cukup lama yaitu 2 tahun guna mempelajari lebih dalam mengenai disain produk.

Selama itu, ia hanya pergi seorang diri tanpa ditemani anak dan isterinya. Karena ia mesti tinggal di asrama perusahaan bergabung dengan kawan-kawannya yang berasal dari berbagai negara termasuk yang dari Jepang sendiri.

Ia yang selama ini merasakan kedamaian selalu berkumpul bersama anaknya, seorang anak perempuan yang cantik berusia 7 tahun saat ini, juga isterinya yang sangat menyayanginya, terpaksa hidup sendiri selama 24 bulan itu.
Ia meninggalkan kenyamanan tinggal bersama keluarga kecilnya.
Ia berpuasa dari makan makanan masakan isterinya yang amat lezat itu.
Ia tak mungkin bercengkerama bersama isteri yang amat menyayanginya itu.
Ia tak bisa memandangi wajah polos anaknya saat sedang tidur.
Ia tak dapat menemani si kecil belajar membaca Al Quran, bahkan mengantarkannya masuk kelas 1 SD.
Ia harus hidup bergaya seorang bujangan yang serba mandiri itu.
Semuanya dikerjakannya sendiri.

Maka, saat ia hadir kembali ditengah anak dan isterinya Minggu lalu, ia merasakan betapa besarnya nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepadanya.
Ia bilang kesendirian telah memberinya pelajaran akan arti penting kebersamaan.
Ia katakan kesendirian sudah membekalinya akan agungnya kesetiaan.
Ia berucap kesendirian telah menciptakan bayangan agungnya cinta dan kasih sayang.
Kini ia telah hadir kembali di tengah-tengah keluarganya.
Kembali membawakan hadiah terindah yang diidam-idamkan bersama: KEHADIRAN.
Katanya, kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya.

Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat email, chatting, telepon, atau foto.
Namun dengan berada di samping orang yang dikasihi, kita dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif.
Katanya, jadikanlah kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan bagi orang-orang yang Anda dikasihi.
Jadikan kehadiran Anda sebagai hadiah terindah!

(gambar dari sini)

1 komentar:

Me mengatakan...

Good article. Keep writing!
Pengalaman pribadi ya?