Senin, 24 Maret 2008

Menjadi Ayam atau Elang?

Dalam sebuah milis, ada cerita menarik yang memberikan pilihan mau menjadi ayam atau menjadi elang. Menarik karena banyak teman yang menghadapi pilihan seperti ini saat ini.
Diceritakan bahwa ada seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dierami induknya. Setelah menetas, elang itu hidup dan berperilaku persis seperti anak ayam, karena mengira dirinya memang anak ayam.
Pada suatu hari, ia melihat seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa. "Wow, luar biasa! Siapakah itu?", katanya penuh kekaguman. "Itula elang, raja segala burung!" sahut ayam di sekitarnya. "Kalau saja kita bisa terbang ya? Luar biasa!" Para ayam menjawab, "Ah, jangan mimpi! Dia makhluk angkasa, sedang kita hanya makhluk bumi. Kita hanya ayam!" Demikianlah, elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam.
Elang yang hidup di lingkungan ayam memilih menjadi ayam daripada menjadi elang. Andai saja ia meneruskan keinginannya untuk menjadi elang dengan cara berlatih melompat dan terbang, bisa jadi ia akan menjadi elang sejati.

Pilihan sulit yang dialam beberapa teman adalah mau menjadi pekerja atau menjadi pengusaha. Sadar bahwa mereka berada di dalam lingkungan pekerja, membuat mereka yakin bahwa mereka memang ditakdirkan untuk menjadi pekerja, bukan pengusaha.
Secara fisik memang tidak ada bedanya antara seorang pekerja dan pengusaha, tetapi tetap saja mereka melihat bahwa takdir mereka berbeda. "Dia memang seorang pengusaha, kita hanyalah pekerja" begitulah yang selalu terdengar.
Maka, melihat seorang pengusaha yang diberitakan berhasil memperluas usahanya, mendapatkan laba yang berlipat ganda, tetapi juga dermawan dan penuh kasih sayang, mereka hanya bisa berangan: ah seandainya aku jadi seorang pengusaha...!
Tanpa pernah mau mencoba sedikitpun melakukan usaha, walaupun kecil-kecilan sesuai dengan kemampuannya.
Padahal, tidak sedikit pengusaha yang pada awalnya bermodal dengkul. Banyak juga yang memulai usahanya dari nol, hanya bermodalkan kemampuan yang ada pada saat itu.
Permulaan yang serba minim tetapi kemudian ditambahi dengan kerja keras pantang menyerah, dan kemauan jungkir balik jatuh bangun dari usahanyalah yang membuat mereka jadi pengusaha sukses seperti sekarang ini.
Siapa tau di antara para pekerja itu, sesungguhnya adalah seorang pengusaha yang dihidup dilingkungan pekerja.
Siapa tau pengusaha yang sedang menjadi pekerja itu adalah kita.
Siapa tau elang berkemampuan ayam itu adalah diri kita.
Siapa tau sikap pasrah sebagaimana cerita elang di atas ada pada diri kita.
Pertanyaannya: mau menjadi Ayam atau Elang?

Tidak ada komentar: